MENJADI MURID KRISTUS
- by Pdt.Purim Marbun
- Jul 19, 2017
- 2 min read

Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.(Matius 10:1)
Renungan ini adalah lanjutan dari yang lalu membahas tentang menjadi murid Kristus, pada renungan awal telah dijelaskan bahwa prasyarat murid adalah mereka yang berani meninggalkan segalanya, menyangkal diri dan memikul salib, dan hidup dalam penyerahan yang total.
Di bawah ini kita memperhatikan prasayarat yang keempat sebaga murid Kristus yakni Mengasihi sesama bahkan semua orang. Teks Injil Yohanes 13:35 menyebutkan :”Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” Dari teks ini jelas bahwa murid-murid Kristus bukanlah mereka yang tidak peduli dengan orang lain, melaikan saling mengasihi satu dengan yang lain. Dalam I Korintus 13:4-7, Kasih kepada sesama ditunjukkan: (1) menghormati orang lain lebih baik daripada dirinya sendiri; (2) menutupi kesalahan-kesalahan orang lain; (3) sabar dan murah hati; (4) tidak cemburu; ( 5) tidak memegahkan diri dan tidak sombong; (6) tidak melakukan yang tidak sopan; (7) tidak mencari keuntungan diri sendiri; (8) tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain; (9) tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran; (10) menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu .Tanpa kasih ini, seorang murid tidak dapat maksimal; melainkan hanya biasa-biasa saja dan terasa legalistik dalam melakukan segala sesuatu.
Kelima: Berpegang teguh pada Firman . Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku.” (Yohanes 8:31). Untuk menjadi murid sejati , harus memiliki keteguhan hati. Injil Lukas 9:62 “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah“. Kristus menghendaki supaya mereka yang mau mengikut Dia harus berada dalam ketaatan, komitmen, kesungguhan dan rela berkorban bagi Dia. Teks diatas menjelaskan tentang bagaimana seorang murid adalah pribaidi yang berpegang teguh kepada firman Allah; pribadi yang secara totalitas membaw hidupnya kepada Tuhan.
Enam: Rela menderita bagi Kristus. Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu (Lukas 14:27).Kata memikul salib “Bastazo Stauros” memiliki pengertian rela menahan sakit; derita; yang diterima sebagai konsekwensi mengiring Yesus; sedangkan kata mengikut (Opiso) mengikuti atau berada dibelakang Kristus. Memikul salib dan mengikut Dia, adalah pengorbanan dalam mengiring Kristus; juga penderitaan sebagai anak-anak Tuhan. Sebagai murid-murid Kristus kita harus mengerti bahwa ada banyak penderitaan yang harus kita alami; namun jangan pernah takut sebab Dia yang akan memberikan kekuatan kepada kita dalam mengerjakan segala hal.
Menjadi murid-murid Kristus, bukanlah seperti murid yang dikenal pada zaman ini; murid adalah seorang yang mengorbankan diriNya bagi Kristus, apapun resiko dan tantangannya harus dihadapi. Lebih lagi para murid adalah mereka yang mengaplikasikan nilai-nilai yang kuat dalam firman Tuhan; ini membedakan para murid dari pengikut-pengikut yang hanya berbondong-bondong mengikuti Yesus. Kita sebagai murid Kristus di zaman ini harus menunjukkan totalitas hidup dihadapan TUHAN, dengan pengorbanan yang sungguh-sungguh.








Comments